tersenyum ku terpatung dihadapku
cermin yang mengejek kesedihanku
adakah wajah sepenuh ini
airnya
pikiranku berjalan tinggalkanku
akulah patung yang tlah berdetak
jantungku sebutkan namamu
yang bodoh
gelisah tubuhku pikirkan jiwaku
kapankah kembali berpijak
seandainya nanti tentangmu kembali
semua hanyalah dejavu luka
ckckckck.. meringis.. eh miris..
ReplyDelete