Sunday, July 17, 2011

Sebelum Kata PUTUS


Putus
Semenjak kata itu merambat dari bibirnya
tak banyak yang kusuarakan
tak banyak juga yang kuharapkan
hanya ingin biasa
menatanya dalam satu keadaan berbeda

Setahun sebelumnya...
kecupan bertubi-tubi hinggap di kening
setelah kabar yang membuka masa depan
karir Ben melompat dengan cepat
harapan satu-satu dirangkaikan
aku terselip di dalamnya
mulai tak terkendali
ada pernikahan, ada keluarga, hingga anak-anak yang lucu
bahagia memang membuat manusia lupa akan kendali

Delapan bulan sebelumnya...
"Oh Tuhan, malaikat seperti apa didepanku?"
aku terbaring melemah
dan Ben masih disisiku
tanpa terpejam
terkadang Ben mengomel
jika bibirku menutup rapat
dari makanan yang telah dia buat
ini namanya manja
dan ini yang paling indah

Lima bulan sebelumnya...
seharian tak kudapati pesan
aku mulai gelisah
hingga larut malam pesanku tak terbaca
atau tak mau dibaca
tak bisa dihubungi
"Oh Tuhan, selamatkan kekasihku yang tak jelas dimana ini"
dalam bulan ini sudah tiga kali seharian kabar menghilang
esok paginya baru kudapati
"maaf, aku lembur sayang"
hatiku melunak
justru ingin segera memeluknya
aku tahu ini untuk bersama
untuk masa depan yang sudah disusun
dengan ada aku di dalamnya

Tiga bulan sebelumnya...
kopi di dalam cangkir itu mulai dingin
mengikuti tuannya yang sedang tak banyak bicara
aku tak mencoba mengajak bicara
sibuk memilih lokasi liburan
empat bulan lagi sudah akhir tahun
mataku tertuju dengan salah satu pulau kecil di sulawesi
kuperlihatkan pada Ben, dia mengangguk
aku tahu pasti dia setuju
tangannya dilingkarkan ke pundakku
satu kecupan dikening
lalu....
lalu....
hmm..

Sebulan sebelumnya...
Ben mulai jadi pemarah
mulai protes jika aku tanyai sedang dimana
ponselnya sering tak aktif
akupun berubah
jadi sering berkata "maaf"
sering juga mengucap "baiklah"
merubah kebiasaan yang sudah terbentuk sebelumnya
mencoba untuk (pura-pura) tidak terlalu peduli
hanya sekedar untuk mengimbangi
memang hubungan manusia tidak bisa dipaksa konstan
apalagi waktu yang menggiringnya

Sejam sebelumnya...
cantik
aku mencoba untuk cantik
dengan riasan tipis dan beberapa semprotan parfum
padahal tidak akan kemana-mana
tapi Ben menelepon
akan kerumah malam ini
tentunya ini kebahagiaan bagiku
karena aku memang rindu
sudah seminggu ini Ben mengaku lembur
aku mencoba menjadi kekasih pengertian
membenahi yang kemarin sedikit terkoyak
janjiku untuk lebih baik

30 menit sebelumnya...
kekasihku datang
tanpa memberi senyum yang sumringah
bertolak belakang denganku
mungkin dia masih lelah
"aku tak bisa berlama-lama, Neta"
bersebelahan dalam sofa
kutunggu kata pertamanya
sepertinya berat sekali perkataan ini
raut gelisah kubaca dari matanya
dan nada suaranya
dan juga dari tangannya
tak merangkul atau membelai
tak juga menggenggam jemariku
hingga akhirnya kata-kata itu keluar...
putus

Lima jam sesudahnya...
masih dalam sofa yang sama
masih dengan perasaan yang sama
dengan degup yang tak beraturan
dengan air mata
dan Ben sudah menghilang
dan aku masih tidak mengerti

Sehari sesudahnya...
tak ada satu pesan
kuharap ada ucapan "april mop"
walaupun aku sadar ini juli
hal-hal yang diluar logika pun akan kuterima
lalu perlahan aku beranjak, mendekati lemari
kubuka laci yang sudah lama tak kusentuh
yang tidak ada apa-apa selain tiket pesawat menuju ke sulawesi
untuk liburan yang kini hanya angan tanpa asa
kubuang

Seminggu setelahnya...
ada yang berbeda dalam list recent updates BBM
akun Ben kini berbeda
foto dalam display picture agak sedikit menghentak
terdapat Ben merangkul seseorang
yang sebelumnya sudah familiar
teman kerjanya
oh, aku mengerti!







No comments:

Post a Comment